Pohon Randu – Taksonomi, Morfologi, Faedah Kayu & Budidaya

Kayu randu atau sering kali kita mengenalnya dengan sebutan kayu kapuk yakni kayu yang berasal dari pohon Ceiba pentandra. Di Indonesia, flora ini dikenal dengan nama pohon randu dan banyak dijumpai di berbagai kawasan.

Manfaat utama dari tanaman ini yaitu hasil kayunya yang sering digunakan selaku bekisting bangunan, serta serat buah randu (kapuk) yang sudah kering untuk isian kasur, bantal dan guling.

Pohon yang berasal dari kawasan tropis Amerika ini banyak dibudiyakan oleh masyarakat Indonesia karena sesuai dengan iklim Indonesia. Pohon Randu juga termasuk tanaman industri yang cukup disukai.

Daftar Isi

• Taksonomi
• Asal dan Sebaran
• Habitat
• Morfologi
• Status
  Kelangkaan
• Kayu Randu
• Manfaat Pohon Randu
  • 1.
    Bahan Industri
  • 2.
    Pengobatan
• Budidaya Pohon Randu
  • 1. Pembibitan
  • 2. Penanaman
  • 3. Tanaman Sela
  • 4. Pemeliharaan
  • 5. Organisme Pengganggu

Taksonomi

Di penduduk Jawa, pohon randu dikenal dengan sebutan Kapas Jawa, Kapuk Jawa atau Pohon Kapas Sutra. Secara ilmiah, randu memiliki pembagian terstruktur mengenai sebagai berikut:

Kingdom	Plantae
Subkingdom	Viridplantae
Infrakingdom	Steptophyta
Superdivisi	Embryophyta
Divisi	Magnoliphyta
Subdivisi	Spermatophyta
Kelas	Magnoliopsida
Superordo	Rosanae
Ordo	Malvales
Famili	Malvaceae
Genus	Ceiba
Spesies	Ceiba pentandra

Asal dan Sebaran

Pohon randu berasal dari bab utara kawasan Amerika Selatan, Karibia, dan juga Amerika Tengah. Selain memakai nama ‘randu’, pohon ini juga lazimnya dikenal dengan istilah pohon kapuk. Istilah ‘kapuk’ juga dipakai untuk menyebut serat yang dihasilkan buah randu.

Meski berasal dari daratan Amerika, pohon randu sudah tersebar ke berbagai wilayah benua lainnya, tergolong Afrika dan Asia. Di Indonesia, randu menjadi salah satu komoditas hutan tanaman industri. Beberapa negara Asia lain yang menjadi habitat randu, yaitu Malaysia, Filipina, dan Indonesia.

Habitat

Habitat alami tumbuhan randu berada di daerah tropis Benua Amerika. Media tanah yang cocok untuk pertumbuhannya yaitu tanah berkontur datar dengan metode drainase yang baik. Pohon ini membutuhkan air yang banyak pada masa permulaan kemajuan, khususnya air hujan.

Sebaliknya, saat memasuki tahap pembungaan serta pembuahan, pohon ini justru tidak terlalu memerlukan air dan condong cocok dengan cuaca kering.

Pohon randu mampu tumbuh dengan baik pada daratan yang berada di ketinggian optimal 3.500 meter di atas permukaan laut dan memiliki kelembaban sedang hingga tinggi. Selain itu, pohon ini juga rentan dari terpaan tornado karena mampu berkembang dengan sangat tinggi.

Morfologi

Pohon randu atau kapuk adalah kelompok tumbuhan berbatang besar dan tinggi. Ketinggian batangnya mulai dari 8 meter hingga dengan 30 meter dengan diameter mencapai 3 meter. Kulit batang randu mempunyai tekstur berduri dengan bentuk kerucut.

Pada pangkal batang pohon terdapat tonjolan berskala kecil. Warna kulit pohon randu adalah cenderung kelabu. Pohon ini termasuk jenis tumbuhan dengan percabangan meluas dan arah kemajuan cabangnya nyaris horizontal.

Daun pohon randu ialah daun dengan pertulangan menjari yang berkembang pada tangkai pohon. Setiap tangkai ditumbuhi beberapa pokok daun. Jumlah anak daun untuk setiap pokok berkisar antara 5 hingga 9 helai dengan panjang meraih 15 cm.

Biasanya tanaman ini akan menggugurkan daunnya secara periodik. Jumlah daun yang gugur sungguh bervariasi, yakni keseluruhan atau cuma sebagian. Oleh karena itu, pada waktu tertentu pohon tak jarang dijumpai tanpa daun sama sekali.

Tanaman kapuk memiliki bunga yang berwarna putih atau pink kemerahan dengan ukuran yang relatif kecil. Bunganya berkembang secara bergerombol pada tangkai pohon dan biasanya area tangkai yang ditumbuhi meraih 20 cm.

Selain bunga, pohon randu juga mempunyai buah yang berupa kapsul dan meruncing pada ujung pangkal buah. Ukuran panjang buah sekitar 10 cm sampai dengan 30 cm. Ketika buah sudah masak atau renta, warna buah akan berubah kecokelatan. Di dalam buah pohon randu terdapat biji dan serat yang disebut kapuk atau kapas.

Biji randu berwarna hitam terbungkus oleh serat-serat kapuk. Umumnya warna serat kapuk ialah putih, tetapi ada juga yang berwarna kelabu atau kuning muda. Ketika buah randu masak pohon, buah tersebut akan pecah secara almi dan mengakibatkan biji serta serat kapuk berjatuhan dari pohon.

Status
Kelangkaan

Berdasarkan IUCN Red List of Threatened Species, pohon randu atau kapuk tergolong ke dalam tanaman berstatus Least Concern. Artinya, tumbuhan ini mempunyai Resiko Rendah menghadapi kepunahan.

Populasi pohon kapuk lumayan banyak karena flora ini banyak dibudidayakan serta memiliki cara perkembangbiakkan yang cukup baik.

Kayu Randu

Kayu kapuk atau randu ialah jenis kayu yang cukup terkenal di masyarakat tanah air. Kayu ini nyaris selalu digunakan dan menjadi material wajib ketika seseorang membangun rumah. Fungsinya yakni untuk bekisting atau penahan cor-coran.

Penggunaan papan randu dipilih alasannya adalah proses pengecoran tidak membutuhkan kayu berkualitas tinggi, pendapatutama yang dipakai yakni kayu dengan harga rendah. Harga kayu randu di toko bangunan sekitar Rp 4.000,- hingga Rp 7.000,- per papan. Bekisting dari kayu randu biasanya dipakai sekali pakai.

Kayu randu termasuk jenis kayu bermutu rendah dan gampang lapuk jikalau terkena air atau udara lembab. Kayu randu juga mudah berganti bentuk, pecah, serta terjangkit jamur maupun rayap. Kayu dari pohon randu masuk dalam jenis kayu dengan tinkat keawetan kelas V, yakni bersifat mudah lapuk atau keropos.

Selain berguna untuk bidang konstruksi ringan, kayu randu juga menjadi bahan baku plywood atau pulp di industri kertas. Sedangkan penggunaan randu untuk furniture sungguh tidak diusulkan sebab kayu ini memiliki kepadatan rendah dan terlalu lunak.

Manfaat Pohon Randu

Tidak hanya kayu dan serat kapuknya yang berguna, ada berbagai manfat lain yang dimiliki pohon randu, termasuk untuk pengobatan penyakit dan pemenuhan materi baku industri. Sayangnya, dikala ini pemanfaatan pohon randu secara tradisional perlahan-lahan mulai terkikis oleh perkembangan teknologi.

1.
Bahan Industri

Serat buah yang dihasilkan pohon randu terbilang cukup unik dan memiliki nilai manfaat yang tinggi. Serat yang disebut kapuk banyak dimanfaatkan pebisnis di bidang industri, terutama industri pemintalan dan meubel, bahkan industri elektronik.

Pada industri pemintalan, serat kapuk lazimnya dijadikan materi baku untuk menciptakan benang. Sementara pada industri meubel serat kapuk dipakai sebagai materi isian untuk mengisi bantal, kasur, matras, dan jok bangku. Sedangkan pada industri elektronika, serat randu dimanfaatkan selaku isolator panas dan juga peredam suara.

2.
Pengobatan

Bagian pohon randu yang berguna untuk bidang pengobatan ialah daunnya. Ada begitu banyak penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan materi utama daun randu, mulai dari penyakit ringan sampai beberapa jenis penyakit berat.

Beberapa diantaranya adalah sakir panas dalam, gangguan pada verbal seperti sariawan dan abses, mempercepat penyembuhan bekas luka, mengobati batuk dan melancarkan dahak, serta dapat membantu menyehatkan mata.

Sedangkan penyakit berat yang dapat diobati dengan daun randu, antara lain yaitu wasir atau ambeien, gangguan pencernaan atau diare, disentri, serta mampu menolong menanggulangi maag kronis.

Budidaya Pohon Randu

Tujuan pembudidayaan randu lazimnya dilatarbelakangi nilai ekonomis yang dihasilkannya. Berikut ini adalah tahap dan cara penanaman randu yang mampu kita ikuti, adalah:

1. Pembibitan

Bibit randu mampu diperoleh dari biji atau stek. Perbanyakan melalui biji diawal dengan tahap persemaian. Hal terpenting dalam menyepai randu adalak pengerjaan tanah. Permukaan bedengan harus dibuat rata dan memiliki sistem drainase yang bagus.

Jarak tanam bedengan dibentuk 20 cm x 20 cm memakai 3 biji setiap lubang kemudian dinantikan selama 1 bulan. Setelah itu, hasil semai terbaik dapat disisakan. Selain cara tersebut, cara yang lain yaitu dengan menyebar biji dalam kolam yang lalu dipindah ke bedengan. Tanaman randu dapat dipindah ke lahan yang lebih luas kalau sudah berumur satu tahun atau setinggi 1 meter.

Teknik okulasi atau stek pohon randu lazimnya menggungan Togo B sebagai batang bawah. Keuntungannya yakni sambungan batang bawan dan atas (mata tunas) tidak muncul benjolan seperti bibit dari biji. Selain itu, sifat unggul flora induk akan menurun ke tumbuhan hasil okulasi.

2. Penanaman

Jarak tanam pohon randu yang baik mampu menyesuaikan jenis randu yang mau ditanam. Umumnya jarak tanam dibentuk antara 8 x 8 m hingga 10 x 10 m. Namun semoga percabangan tanaman tidak saling mengusik, kadang-kadang jarak tanam dibuat 15 x 15 m.

3. Tanaman Sela

Perkebunan randu mampu ditanami tumbuhan semusim maupun tahunan biar potensi lahan mampu maksimal. Berdasarkan penelitian, pohon kapuk sangat cocok dikombinasikan dengan flora kakao.

Kakao berfungsi selaku tumbuhan bawah dan kapuk sebagai flora pelindung. Syarat berkembang randu dan kakao meliputi tanah dan iklim relatif sama. Tidak jarang tumbuhan randu juga dikombinasikan dengan tumbuhan kopi robusta.

4. Pemeliharaan

Pohon randu yakni jenis tanaman yang minim perawatan. Pemangkasan pada ranting-ranting randu cuma dikerjakan untuk dahan-dahan yang mati. Pemupukan mampu dilakukan dua kali dalam satu tahun, yakni permulaan dan tamat trend hujan.

Randu berusia 1 hingga 5 tahun lazimnya diberi pupuk urea 1 kg dan SP36 0,5 kg serta KCl 0,5 kg untuk setiap pohon. Semakin renta pohon randu, maka dosis pupuk perlu ditingkatkan.

5. Organisme Pengganggu

Randu jarang sekali menerima gangguan hama dan penyakit, kecuali benalu dari keluarga Loranthaceae. Parasit ini berasal dari beberapa macam burung pemakan buah-buah parasit yang meninggalkan biji pada tangkai randu.

Jenis randu jawa merupakan tanaman yang sensitif terhadap benalu, sedangkan jenis karibea memiliki daya tahan yang lebih baik. Untuk menanggulangi gangguan parasit, pohon harus dibersihkan secara efektif semoga petani tidak mengalami gagal panen.